Rabu, 26 November 2014

babad ki gedhe sebayu

CERMINAN CERITA RAKYAT
BABAD NEGARI TEGAL KI GEDHE SEBAYU
Tegal yang dahulunya sebuah hutan belantara dan padang safana yang di tumbuhi alang-alang dan pohon-pohon,dan pada masa itu masih berada dalam asuhan kolonialisme dan imperialisme belanda dengan tujuan menjajah dan mengambil kekayaan dari nusantara atau belum merdekanya negri indonesia. Salah satunya negari tegal pada saat itu belanda telah memporak-porandakan masyarakat tegal dengan mempekejakan  dan tanam paksa masyarakat indonesia. Untuk mengambil rempah-rempah.
Asal usul nama Kota Tegal yang dahulunya hutan dan padang safana  yang isinya pohon-pohon dan alang-alang dengan tiga musim, Tegal yang diambil dari kata “tegalan” atau persendian dari persawahan yang ditanami beberapa alang-alang  yang kini menjadi Tegal. Nama ini dibuat oleh Ki Gedhe Sebayu yang juga sebelumnya telah di namakan oleh Adipati Amangkurat dari ratu solo yang termasuk ratu pertama di Keratonan Surakata atau Solo.
Siapakah Ki Amangkurat itu? dan mengapa Ki Amangkurat ada di Tegal?
Ki Amangkurat atau disebut juga……. Ia adalah Adipati Surakarta yang menggantikan ayahnya Senopati Hayukso . Ki Amangkurat telah berkelana di berbagai daerah terutama daerah kidul yaitu Banyumas  dengan tujuan mensyiarkan agama islam dalam hal ini ki amangkurat sring dikenal seorang wali yang meneruskan para wali sanga. Beliau mengembara untuk bersmbunyi dari pengaruh penjajah belanda. Setelah beberapa lamanya beliau mengembara dan mensyiarkan agama islam beliau jatuh sakit didaerah Purwokerto dikarenakan lelah karena perjalanan yang cukup jauh



ATUR TUTUR KATA PARA MASYARAKAT
NARASUMBER:FADLU ROZAK
WARGA DANAWARIH 
Ki Gedhe Sebayu adalah seorang tokoh perwalian beliau asli dari dari Jawa Timur yaitu Kerajaan Pajang. Beliau keturunan dari Mbah Onje yang berasal dari Wonosobo dan masih ada keturunan Prabu Brawijaya, atau sering disebut Mbah Kangkang beliau juga masih ada keturunan dari Ki Amangkurat …beliau bertujuan datang ke Tegal untuk menyebarkan agama islam atau mensyiarkan agama islam yang tadinya masih beragama non muslim.
Di tahun 1971 beliau membuat bendungan yang  mengalir 4 saluran irigasi yaitu … dalam pembuatan bendungan itu kigedhe sebayu sebelumnya berikhtiar dan bertapa disebuah perdesaan..beliau memohon doa dan bertawakal untuk memanjatkan puji syukur dan  meminta pertolongan agar bisa memakmurkan masyarakatnya. Didalam pertapaanya  beliau mendapatkan wangsit  yaitu beliau disuruh membuat bendungan, dan saat itulah beliau langsung pulang ke daerah desa danawarih yang artinya dana itu air bendungan dan warih itu suci.
Dalam ikhtiaranya, beliau juga mendapatkan karomah yang isinya Ki Gedhe sebayu menerima bantuan dari Allah Swt yaitu berupa para makhluk gaib yang membantu pekerjaanya membuat bendungan.  Dalam kurun waktu pembuatan bendungan itu para warga masyarakat danawarih juga ikut membantu tapi Ki Gedhe Sebayau hanya memberikan pekerjaan semua warganya untuk tidur dan dalam tidurnya Ki Gedhe Sebayu meminjam jasad dari warga warganya .
Dengan ulur waktu selama tiga hari, 2hari yang dikerjakan para warga setempat dan satu hari selama semalam sampai adzan subuh berkumandang dikerjakan oleh makhluk ghaib itu selesai dan perairan pun lancar dengan aman sentosa, begitu pula para belanda sangat terpengaruh dengan kedatanganya Ki Gedhe Sebayu itu.
Sebenarnya tujuan Ki Gedhe Sebayu adalah mensyiarkan agama islam dan memperkenalkan agama islam dan juga memasukan warga tegal kedalam agama islam, dan mengusir para kolonialisme belanda. Dalam hal ini Ki Gedhe Sebayu melanjutkan peninggalan dari belanda yaitu pabrik gula dan transportasi  kereta api. Pabrik gula yang tersebar di Desa Slawi, pada masa itu Ki Gedhe Sebayu selalu mengajarkan agama islam dengan mensyiarkan agama islam masyarakat Tegal pun mengangkat menjadikan Ki Gedhe Sebayu sebagai adipati atau bupati pertama di Tegal. Sampai saat ini bukti bukti sejarah Kota Tegal semakin erat  dengan kebudayaan islam yaitu sering diadakan pengajian  dan banyak para ulama mendirikan pondok pesantren ,selain itu majlis-majlis tempat pengajian
















SUARA MERDEKA
REDAKSI SENIN,28 APRIL 2014
SEJARAH KOTA TEGAL
Menyusul drumband poltran, rombongan Ki Gedhe Sebayu dan Nyi Rantam Sari “tokoh bersejarah dari Kota Tegal ini memukau mata penonton. Narasi yang dibacakan pembawa acara bercerita tentang sejarah Tegal mengingatkan kembali warga kota tegal akan sejarah berdirinya Tegal.
Dibelakang menyusun kelompok gunungan yang menggunakan kostum berwarna hijau, kelompok laut dengan kostum bernuansa  biru, kelompok tanah  dengan kostum bernuansa  warna merah dan kelompok sungai/air menggunakan kostum yang bernuansa warna putih.
Sesuai tema  kambali bersahabatan dengan alam, kostum yang dikenakan peserta  sebagian mengguanakan bahan-bahan daur ulang seperti rafia plastik, busa gelas, plastik dan sterofom.
Kemudian kelompok salatiga carnival center dan kelompok seniman dari teater gemblong ,barongsai dan siswa SMA/SMK  yang menampilkan sendratari  tumandhange dewi kamulyan  yang sarat pesan rakayat karnafal semakin sepektakuler adanya pesta kembang api di alun-alun.
Dalam sambutannya  Wali Kota Tegal, Siti Mashithoh Soeparno  mengatakan, TPC yang menjadi agenda rutin tahunan Kota Tegal diharapkan  dapat menjadikan Kota Tegal sebagai tujuan wisata .
Disebutkan pula Kota tegal yang sebagian kotanya memiliki sumber daya alam wisata terbatas, penyelengaraan event pariwisata  internasional bahkan menjadi salah satu strategi jitu untuk memajukan kepariwisatan Kota Tegal. Selain itu juga untuk menghibur dan meningkatkan pendapatan pariwisata .
Pada kesempatan itu Siti Mashithoh mengajak warga untuk menjaga alam. Seperti, menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan tempat bekarya. “Manusia dan semesta  alam diciptakan Allah SWT agar bisa selaras dan harmonis, untuk itu bersama dengan kegiatan TPC 3 marialah kita bersahabat kembali dengan alam .“ ajak Siti Mashitha.
KI AMANGKURAT
Ki Amangkurat  dalah seorang tokoh besar dalam sejarah Kota Tegal. Beliau seorang keturunan dari Kerajaan Mataram, tepatnya Keratonan Surakarta. Beliau juga anak dari Hayukso Danang, putra Ki Agung Kamandanang, putra dari Kyai Ageng Anis juga putranya Ki Ageng Kejawen putra dari Prabu Brawijaya Putri Cempa . Gusti Raden Ajeng HandorwatI yang masih keturunan dari Raden Patah.
Beliau memerintah sejak 1586 sampai 1601. Anaknya yakni Amangkurat, diangkat menjadi mahkota ratu  di abad 19. Menjadi raja pada waktu itu ada pemberontakan yang di pimpin oleh Ki Adipati Pasingsingan juga punya pengaruh merebut kekuasaan beliau akhirnya beliau meninggal disaat beliau sedang berada diperjalanan menuju ke daerah Tegal yaitu, Balapulang yang juga masih termasuk kawasan daerah Tegal. Beliau lalu di makamkan di Tegal Arum. Tegal Arum memiliki sebuah filosofi yang artinya tanah yang harum. Pada saat itu juga pemerintahan Kerajaan Mataram di mandatkan kepada adiknya yaitu Ki Adipati  Pasingsingan, sebagai bupati .
Pada masa Ki Amangkurat, beliau sering pergi ke daerah Bantul dengan melewati pesisir selatan dengan tujuan mengembara dan menghilangkan nama beliau. Di samping itu, beliau juga sambil mensyiarkan agama islam dengan mengajarkan dan memberikan tausiyah kepada warga yang tadinya masih mengenal ajaran agama hindhu. Setelah melewati berbagai rintangan yang di bawa voc atau para kolonial, beliau mampu mengatasinya. Namun, disaat beliau sedang singgah di suatu daerah, beliau menghadapi masalah yaitu fisiknya lemah dan beliau jatuh sakit di daerah Aji barang.  Aji Barang termasuk daerah peninggalan belian, karena disana terdapat senjata-senjata, seerti hallnya tombak dan keris-keris peninggalan beliau.
Pada masa itu terjadi pergolakan antara voc dan kertonan yaitu tentang perebutan wilayah Sukowati yang dahulunya  di awali oleh ketidak tegasan Pakubuwono II, yakni tentang hadiah tanah 3000 cacah di sukowati. Maka terjadilah konflik berkepanjangan antara Pakubuwono II, yang di dukung oleh voc  kompeni Belanda yang dengan Pangeran Mangkubumi  yang sebenarnya berhak atas tanah Sukowati tersebut.
Saat pakubuwono II jatuh sakit, maka pengikut Mangkubumi yang terdiri dari berbagai kalangan diantaranya Mas Said




















Ki amangkurat menika sesepuh ingkang wonten teng keraton mataram wektu menika kiamangkurat ingakang sampun diusir saking keraton menika ,kiamangkurat menika dipun lahirake teng negari Surakarta ingkang sampun dados pangeran teng keraton menika.

Kiamangkurat menika putrane hayukso danang,lan hayukso danang putranipun ki agungkamandanag  lan ki agung kamandanang putranipiun kiyai ageng anis ,Lan putanipun ki agung kejawen 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar