CERMINAN
CERITA RAKYAT
BABAD NEGARI
TEGAL KI GEDHE SEBAYU
Tegal yang dahulunya sebuah hutan belantara dan padang safana yang di
tumbuhi alang-alang dan pohon-pohon,dan pada masa itu masih berada dalam asuhan
kolonialisme dan imperialisme belanda dengan tujuan menjajah dan mengambil
kekayaan dari nusantara atau belum merdekanya negri indonesia. Salah satunya
negari tegal pada saat itu belanda telah memporak-porandakan masyarakat tegal
dengan mempekejakan dan tanam paksa
masyarakat indonesia. Untuk mengambil rempah-rempah.
Asal usul nama Kota Tegal yang dahulunya hutan dan padang safana yang isinya pohon-pohon dan alang-alang
dengan tiga musim, Tegal yang diambil dari kata “tegalan” atau persendian dari
persawahan yang ditanami beberapa alang-alang
yang kini menjadi Tegal. Nama ini dibuat oleh Ki Gedhe Sebayu yang juga
sebelumnya telah di namakan oleh Adipati Amangkurat dari ratu solo yang
termasuk ratu pertama di Keratonan Surakata atau Solo.
Siapakah Ki Amangkurat
itu? dan mengapa Ki Amangkurat ada di Tegal?
Ki Amangkurat atau disebut juga……. Ia adalah Adipati Surakarta yang
menggantikan ayahnya Senopati Hayukso . Ki Amangkurat telah berkelana di
berbagai daerah terutama daerah kidul yaitu Banyumas dengan tujuan mensyiarkan agama islam dalam
hal ini ki amangkurat sring dikenal seorang wali yang meneruskan para wali
sanga. Beliau mengembara untuk bersmbunyi dari pengaruh penjajah belanda. Setelah
beberapa lamanya beliau mengembara dan mensyiarkan agama islam beliau jatuh
sakit didaerah Purwokerto dikarenakan lelah karena perjalanan yang cukup jauh
ATUR TUTUR
KATA PARA MASYARAKAT
NARASUMBER:FADLU
ROZAK
WARGA
DANAWARIH
Ki Gedhe Sebayu adalah seorang tokoh perwalian beliau asli dari dari Jawa
Timur yaitu Kerajaan Pajang. Beliau keturunan dari Mbah Onje yang berasal dari
Wonosobo dan masih ada keturunan Prabu Brawijaya, atau sering disebut Mbah Kangkang
beliau juga masih ada keturunan dari Ki Amangkurat …beliau bertujuan datang ke
Tegal untuk menyebarkan agama islam atau mensyiarkan agama islam yang tadinya
masih beragama non muslim.
Di tahun 1971 beliau membuat bendungan yang mengalir 4 saluran irigasi yaitu … dalam
pembuatan bendungan itu kigedhe sebayu sebelumnya berikhtiar dan bertapa
disebuah perdesaan..beliau memohon doa dan bertawakal untuk memanjatkan puji
syukur dan meminta pertolongan agar bisa
memakmurkan masyarakatnya. Didalam pertapaanya
beliau mendapatkan wangsit yaitu
beliau disuruh membuat bendungan, dan saat itulah beliau langsung pulang ke
daerah desa danawarih yang artinya dana itu air bendungan dan warih itu suci.
Dalam ikhtiaranya, beliau juga mendapatkan karomah yang isinya Ki Gedhe
sebayu menerima bantuan dari Allah Swt yaitu berupa para makhluk gaib yang
membantu pekerjaanya membuat bendungan.
Dalam kurun waktu pembuatan bendungan itu para warga masyarakat danawarih
juga ikut membantu tapi Ki Gedhe Sebayau hanya memberikan pekerjaan semua
warganya untuk tidur dan dalam tidurnya Ki Gedhe Sebayu meminjam jasad dari
warga warganya .
Dengan ulur waktu selama tiga hari, 2hari yang dikerjakan para warga
setempat dan satu hari selama semalam sampai adzan subuh berkumandang
dikerjakan oleh makhluk ghaib itu selesai dan perairan pun lancar dengan aman
sentosa, begitu pula para belanda sangat terpengaruh dengan kedatanganya Ki
Gedhe Sebayu itu.
Sebenarnya tujuan Ki Gedhe Sebayu adalah mensyiarkan agama islam dan
memperkenalkan agama islam dan juga memasukan warga tegal kedalam agama islam, dan
mengusir para kolonialisme belanda. Dalam hal ini Ki Gedhe Sebayu melanjutkan
peninggalan dari belanda yaitu pabrik gula dan transportasi kereta api. Pabrik gula yang tersebar di Desa
Slawi, pada masa itu Ki Gedhe Sebayu selalu mengajarkan agama islam dengan mensyiarkan
agama islam masyarakat Tegal pun mengangkat menjadikan Ki Gedhe Sebayu sebagai adipati
atau bupati pertama di Tegal. Sampai saat ini bukti bukti sejarah Kota Tegal
semakin erat dengan kebudayaan islam
yaitu sering diadakan pengajian dan
banyak para ulama mendirikan pondok pesantren ,selain itu majlis-majlis tempat
pengajian
SUARA MERDEKA
REDAKSI
SENIN,28 APRIL 2014
SEJARAH KOTA
TEGAL
Menyusul drumband poltran, rombongan Ki Gedhe Sebayu dan Nyi Rantam Sari
“tokoh bersejarah dari Kota Tegal ini memukau mata penonton. Narasi yang
dibacakan pembawa acara bercerita tentang sejarah Tegal mengingatkan kembali
warga kota tegal akan sejarah berdirinya Tegal.
Dibelakang
menyusun kelompok gunungan yang menggunakan kostum berwarna hijau, kelompok
laut dengan kostum bernuansa biru, kelompok
tanah dengan kostum bernuansa warna merah dan kelompok sungai/air
menggunakan kostum yang bernuansa warna putih.
Sesuai tema kambali bersahabatan
dengan alam, kostum yang dikenakan peserta
sebagian mengguanakan bahan-bahan daur ulang seperti rafia plastik, busa
gelas, plastik dan sterofom.
Kemudian
kelompok salatiga carnival center dan kelompok seniman dari teater gemblong
,barongsai dan siswa SMA/SMK yang
menampilkan sendratari tumandhange dewi
kamulyan yang sarat pesan rakayat
karnafal semakin sepektakuler adanya pesta kembang api di alun-alun.
Dalam sambutannya Wali Kota Tegal,
Siti Mashithoh Soeparno mengatakan, TPC
yang menjadi agenda rutin tahunan Kota Tegal diharapkan dapat menjadikan Kota Tegal sebagai tujuan
wisata .
Disebutkan
pula Kota tegal yang sebagian kotanya memiliki sumber daya alam wisata terbatas,
penyelengaraan event pariwisata
internasional bahkan menjadi salah satu strategi jitu untuk memajukan
kepariwisatan Kota Tegal. Selain itu juga untuk menghibur dan meningkatkan
pendapatan pariwisata .
Pada kesempatan itu Siti Mashithoh mengajak warga untuk menjaga alam. Seperti,
menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan tempat bekarya. “Manusia dan
semesta alam diciptakan Allah SWT agar
bisa selaras dan harmonis, untuk itu bersama dengan kegiatan TPC 3 marialah
kita bersahabat kembali dengan alam .“ ajak Siti Mashitha.
KI AMANGKURAT
Ki Amangkurat dalah seorang tokoh
besar dalam sejarah Kota Tegal. Beliau seorang keturunan dari Kerajaan Mataram,
tepatnya Keratonan Surakarta. Beliau juga anak dari Hayukso Danang, putra Ki
Agung Kamandanang, putra dari Kyai Ageng Anis juga putranya Ki Ageng Kejawen
putra dari Prabu Brawijaya Putri Cempa . Gusti Raden Ajeng HandorwatI yang masih
keturunan dari Raden Patah.
Beliau memerintah sejak 1586 sampai 1601. Anaknya yakni Amangkurat,
diangkat menjadi mahkota ratu di abad
19. Menjadi raja pada waktu itu ada pemberontakan yang di pimpin oleh Ki
Adipati Pasingsingan juga punya pengaruh merebut kekuasaan beliau akhirnya
beliau meninggal disaat beliau sedang berada diperjalanan menuju ke daerah
Tegal yaitu, Balapulang yang juga masih termasuk kawasan daerah Tegal. Beliau lalu
di makamkan di Tegal Arum. Tegal Arum memiliki sebuah filosofi yang artinya
tanah yang harum. Pada saat itu juga pemerintahan Kerajaan Mataram di mandatkan
kepada adiknya yaitu Ki Adipati
Pasingsingan, sebagai bupati .
Pada masa Ki Amangkurat, beliau sering pergi ke daerah Bantul dengan
melewati pesisir selatan dengan tujuan mengembara dan menghilangkan nama
beliau. Di samping itu, beliau juga sambil mensyiarkan agama islam dengan mengajarkan
dan memberikan tausiyah kepada warga yang tadinya masih mengenal ajaran agama
hindhu. Setelah melewati berbagai rintangan yang di bawa voc atau para kolonial,
beliau mampu mengatasinya. Namun, disaat beliau sedang singgah di suatu daerah,
beliau menghadapi masalah yaitu fisiknya lemah dan beliau jatuh sakit di daerah
Aji barang. Aji Barang termasuk daerah
peninggalan belian, karena disana terdapat senjata-senjata, seerti hallnya
tombak dan keris-keris peninggalan beliau.
Pada masa itu terjadi pergolakan antara voc dan kertonan yaitu tentang
perebutan wilayah Sukowati yang dahulunya
di awali oleh ketidak tegasan Pakubuwono II, yakni tentang hadiah tanah
3000 cacah di sukowati. Maka terjadilah konflik berkepanjangan antara Pakubuwono
II, yang di dukung oleh voc kompeni
Belanda yang dengan Pangeran Mangkubumi
yang sebenarnya berhak atas tanah Sukowati tersebut.
Saat pakubuwono II jatuh sakit, maka pengikut Mangkubumi yang terdiri
dari berbagai kalangan diantaranya Mas Said
Ki amangkurat menika sesepuh ingkang wonten teng keraton mataram wektu
menika kiamangkurat ingakang sampun diusir saking keraton menika ,kiamangkurat
menika dipun lahirake teng negari Surakarta ingkang sampun dados pangeran teng
keraton menika.
Kiamangkurat menika putrane hayukso danang,lan hayukso danang putranipun
ki agungkamandanag lan ki agung
kamandanang putranipiun kiyai ageng anis ,Lan putanipun ki agung kejawen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar